Tentang Warung Makan Mamiku

Kami ada dikota gudeg jogjakarta, ya tepatnya 8 kilometer arah utara kota jogjakarta,tidak terlalu jauh dari pusat kota jogja dan tak terlampau sulit pula menemukan tempat kami walaupun tidak kelihatan dalam peta propinsi. Banyak angkutan umum di daerah kami, jadi jangan khawatir tidak dapat kendaraan jika berkunjung kemari.
kami adalah keluarga kecil yang sehat, karena dulu tak pernah ketinggalan imunisasi. Aneh juga kalo disebut keluarga kecil. Anggotanya emang lima sih tapi kalo di timbang ya setara 20 karung beras C4 Raja cap Naga yang selalu kami gunakan.
Pertama kali punya pembeli tanggal 1 Mei 2005, ya karena pada hari itu juga kami menancapkan bendera perjuangan di ranah kuliner jogjakarta. Kami bukan coba-coba meramaikan kuliner yang ada di jogjakarta yang terkenal dengan banyak masakan yang menggoda lidah untuk bergoyang, tapi kami memang berusaha untuk mencari sesuap nasi, ini bukan arti sebenarnya, Kalo nasi yang sebenarnya banyak butirnya disini karena emang jualannya nasi..... kami beri nama untuk tempat kami ini "warung Makan Mamiku". nggak keliatan "njawani" sich kalo orang jawa bilang, tapi ya gimana lagi, nama itu terlanjur terlontar dan melekat sedari kecil untuk menyebut orang tua kami yang melahirkan kami. bukan berarti sok pake bahasa bule juga lho....
memang sengaja menggunakan nama itu, ya karena memang dari sana semua sumber resep masakan yang bisa buat lidah bergoyang ini berasal, istilah lidah bergoyang ini timbul menurut beberapa pembeli yang pernah kesini sampai-sampai bukan hanya bergoyang tetapi bisa sampai "ngebor" karena goyangannya dahsyat dan maut...!!! tapi menurut kami biasa aja tuch....
walau bertengger di kota gudeg, kami nggak menjual gudeg..... selain sudah banyak yang jualan, terlebih di jalan wijilan yang sampai berjubel kalo jualan, kami juga sama sekali ngga punya resepnya...........
malahan kami justru menyajikan menu masakan dari kota tetangga....
Dari harga yang di bebankan, ngga ada yang merasa terbebani, harga nasi sama harga minum masih murah harga kami di bandingkan dengan angkringan nasi kucing yang terkenal murahnya.

Jumat, 28 November 2008

hati hati dengan air.....


ternyata, tidak semua air itu baik di minum lho.....
Dalam kondisi tertentu, 5 jenis air berikut ini bisa menjadi nitrit dan zat lain yang beracun dan merusak, dapat menyebabkan kerusakan tertentu terhadap tubuh manusia

Air Usang:
Atau yg dikenal [Air Mati], artinya air yg sudah tersimpan lama dan tidak digunakan [diminum]. Jika sering mengonsumsi air demikian, dapat menyebabkan metabolisme sel anak-anak yg belum dewasa melamban, akibatnya mempengaruhi pertumbuhan tubuhnya, penuaan pada laki-laki setengah umur akan bertambah cepat, rasio terjadinya penyakit kanker lambung dan kanker kerongkongan di sejumlah besar daerah terus meningkat, ini mungkin berhubungan dengan seringnya mengonsumsi air usang. Zat beracun dalam air usang akan terus bertambah dan bertambah seiring dengan masa penyimpanan air.

Air Mendidih Lama:
Adalah air yg sudah mendidih sepanjang malam atau sudah lama di kompor. Air demikian, karena dimasak terlalu lama, sehingga zat yg tidak menghawa dalam air seperti kalsium, magnesium atau kandungan logam berat lain dan nitrit sangat tinggi. Jika minum air seperti ini dalam jangka panjang, dapat mengganggu fungsi lambung dan usus, terjadi diare sementara, perut kembung, nitrit yang mengandung racun dapat mengakibatkan organisme kekurangan oksigen, jika parah bisa pingsan dan kejang, bahkan kematian.

Air Panci Kukus:
Adalah air kukusan mantou atau air sisa kukus, air panci kukus yang digunakan secara berulang-ulang, kepekatan nitritnya sangat tinggi. Jika sering mengonsumsi air demikian, atau memasak bubur dengan air demikian, dapat menyebabkan nitrit keracunan, kerak kerap meresap ke tubuh mengikuti air, dapat menyebabkan perubahan patologis pada sistem pencernaan, saraf, saluran kemih dan pembuatan darah, bahkan mengakibatkan penuaan dini.

Air Yg Tidak Dimasak:
Air ledeng yang kita konsumsi, semuanya melalui proses klorin. Dalam air yang diproses klorin dapat memisahkan 13 jenis zat merugikan, di antaranya hidrokarbon halogen, klorofom yang berefek menyebabkan kanker dan cacat. Saat suhu air mencapai 90 °C, kadar hidrokarbon halogen yang semula 53 mg/kg-nya naik menjadi 177 mg, 2 kali lipat lebih tinggi dari standar kesehatan air minum nasional yang ditetapkan. Ahli terkait menuturkan, bahwa kemungkinan terjangkit penyakit kanker kandung kemih dan kanker poros usus dengan mengonsumsi air yang belum dimasak meningkat 21-38 %. Ketika suhu air mencapai 100 °C, kedua zat yang merusak ini akan berkurang drastis seiring dengan penguapan, dan aman dikonsumsi jika di-didihkan lagi selama 3 menit.

Air Yg Dimasak Kembali:
Ada yg terbiasa minum air yang dimasak kembali dari air yg tersisa dalam termos, tujuannya adalah menghemat air, menghemat batu bara [gas] dan waktu. Tapi “penghematan” ini tidak layak. Sebab air yang sudah dimasak kemudian direbus lagi, membuat air menguap lagi, sehingga dengan demikian nitritnya akan meningkat, dan jika sering mengonsumsi air demikian akan terjadi penumpukan nitrit di dalam tubuh.

Tidak ada komentar: